Gua Maharani (Lamongan - Jawa Timur)
Konon,
pada malam sebelum goa itu ditemukan, istri Sunyoto` bermimpi melihat
bunga-bunga yang bercahaya sangat indah dan dijaga oleh dua ekor naga
raksasa. Mimpi tersebut dianggap sebagai wangsit (petunjuk) sebelum para
penggali tambang menemukan goa. Berdasarkan mimpi tersebut, Sunyoto
mengusulkan kepada Bupati Lamongan (ketika itu Mohamad Faried) agar goa
yang ditemukannya diberi nama Goa Istana Maharani. Pasalnya, keindahan
yang tampak dari stalaktit dan stalagmit (gugusan batuan kapur pada
langit-langit dan lantai goa) dianggap menyerupai keindahan istana.
Keunikan telah terjadi ketika memberi
nama gua ini, banyak orang saling mengusulkan nama untuk gua baru ini
baik dari pejabat maupun dari masyarakat. Oleh bupati daerah tingkat II
lamongan H.R. Mohammad Faried, SH ditetapkan dengan nama MAHARANI.
Kemudia gua ini sebagai taman wisata baru oleh H.R. Mohammad Faried
ditambahkan dengan GUA ISTANA MAHARANI, atas usulan istri sunyoto nama
maharani ditetapkan sampai saat ini.
Pada saat itu H.R. Mohammad
Faried S,H menanyakan kepada istrinya. Sebaiknya apa nama gua yang
ditemukan segen tersebut yang dibawah pengawasan suaminya. Maka NY.
Sunyoto mengusulkan sebuah nama GUA MAHARANI karena mempunyai alasan
yang kuat yaitu: Sehari sebelum tanggal 6 Agustus 1992 Ny. Sunyoto bahwa
direlung batu di depan gua baru tempat kerja suaminya ini terlihat
seorang wanita cantik memakai mahkota berwarna-warni. Mahkota cantik ini
bercahaya kemilau berlapis emas, bertatahkan intan, berlian, bermotif
hiasan bunga mawar dan dahlia. Ketika Ny. Sunyoto bangun dalam
keheningan malam merasa ada bisikan bahwa dia baru saja melihat mahkota
indah milik seorang ratu yang disebut maharani. Sang ratu bermahkota
indah ini tampak dalam relung di depan pintu gua akhirnya menjadi
kenyataan.
Comments
Post a Comment