Posts

Showing posts from February, 2014

Taman Bungkul Surabaya (Surabaya - Jawa Timur)

Image
Taman Bungkul berlokasi di Jalan Raya Darmo Surabaya, taman ini terletak di area sekitar 900 meter persegi dan dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti amfiteater dengan diameter 33 M, jogging track, taman bermain anak-anak dan lahan untuk papan luncur. Selain itu, taman ini juga difasilitasi dengan akses internet nirkabel. Taman Bungkul diambil dari nama Mbah Bungkul, dimana makam beliau juga terletak pada taman ini. Mbah Bungkul adalah julukan untuk Ki Supo, seorang ulama di kerajaan Majapahit (abad XV), yang juga saudara ipar Raden Rahmat atau Sunan Ampel. Taman Bungkul sudah seperti jantung kota Surabaya. Taman ini sekarang menjadi taman wisata bagi mereka yang ingin menikmati suasana hijau di tengah kota. Beberapa acara juga sering di gelar ini taman ini bagi kegiatan hiburan atau kebudayaan Di bagian belakang taman, terdapat beberapa warung yang menawarkan menu khas Surabaya, seperti Rawon, Soto, Bakso da

Patung Budha Empat Wajah (Surabaya - Jawa Timur)

Image
Budha Empat Wajah atau Four Faces Buddha adalah patung Budha yang terletak di salah satu sudut Pantai Ria Kenjeran yang terkenal, sebuah daerah pantai di kota Surabaya yang juga terkenal untuk produk perikanan dan tempat berkumpulnya pemudi pemuda Surabaya. Pembangunan patung itu dimulai pada Juli 2003, dan menempati lahan seluas 1,5 hektare. Bangunan utama dari patung ini berukuran 9 × 9 meter, dan termasuk kubah yang mencapai 36 meter. Beberapa mengatakan bahwa, total biaya yang dibutuhkan untuk membangun patung ini hampir Rp 4 miliar. Patung ini menjadi lebih megah karena bahan untuk lapisan patung menggunakan emas murni yang langsung diimpor dari Thailand. Patung ini menempati bangunan semacam stupa, di mana Sang Buddha duduk di takhtanya. Karena terdapat empat wajah, wajah yang paling depan adalah wajah yang menghadap lurus ke depan dengan tangan yang memegang tasbih. Bangunan ini dikelilingi oleh 4 pilar, yaitu pilar hijau atau emas; yang te

Pasar Bunga Bratang (Surabaya - Jawa Timur)

Image
Pasar bunga Bratang adalah pasar bunga tradisional di Surabaya, tepatnya di jalan Bratang. Pada awal mulanya, pasar ini hanya dihuni oleh 5 penjual dari pasar kayoon, untungnya, area kecil ini menjadi besar dan berkembang sejak tahun 1990-an. Saat ini, pasar ini sudah terorganisir; kebersihannya sudah dijaga dan hal ini membuat nyaman para pengunjung yang ingin membeli bunga. Selain itu, fasilitas di pasar menjadi lebih baik, seperti tempat parkir yang relatif aman dan bagus. Jangan khawatir tentang kriminalitas selama Anda belanja, karena daerah ini aman dari gangguan. Sepintas, pasar bunga ini tampak seperti sebuah pasar bunga biasa, dimana terdapat beragam tanaman hias yang tersusun rapi di setiap bilik pedagang, daun berwarna-warni dan bunga-bunga yang cantik dan harum. Padahal, Pasar Bunga Bratang ini berdiri di lahan lebih dari 2400 m2. Terdapat lebih dari 200 stan berukuran 3x4 meter di setiap kios di area pasar. Dan lebih dari 65 orang penjual b

Monumen Bambu Runcing (Surabaya - Jawa Timur)

Image
Bambu Runcing adalah senjata tradisional yang digunakan oleh tentara Indonesia dalam pertempuran melawan kolonialisme Belanda. Tepatnya pada 10 November1945, yang sekarang dirayakan sebagai Hari Pahlawan. Pada masa peperangan, bambu dibentuk meruncing layaknya tombak untuk menusuk musuh. Bambu runcing ini dibuat berkaitan dengan terbatasnya senjata modern yang ada dan untuk menunjukkan semangat di antara para prajurit sebagai warga sipil Indonesia. Untuk itulah, Monumen Bambu Runcing ini dibangun, dan terletak di jalan Panglima Sudirman. Monumen Bambu Runcing adalah ikon pariwisata Surabaya yang berhubungan dengan situs sejarah perjuangan bangsa. Monumen ini terdiri dari 5 pilar dan memiliki tinggi yang tidak sama dan dibentuk seperti bambu runcing. Sayangnya, tidak ada estimasi yang tepat tentang tinggi pada masing-masing pilar. Pada waktu tertentu, akan ada air yang mengalir keluar dari bambu runcing, layaknya air mancur. Selain

Masjid Agung Al-Akbar (Surabaya - Jawa Timur)

Image
Masjid Agung Al-Akbar terletak di Jalan Pagesangan, kecamatan Jambangan, Surabaya. Masjid ini dibangun pada 4 Agustus 1995 dan diresmikan pada tanggal 10 November 2000 oleh Presiden KH Abdurrahman Wahid.  Masjid Al-Akbar adalahi sebuah masjid yang megah dan modern, dan merupakan masjid terbesar kedua setelah Masjid Istiqlal di Jakarta. Masjid ini menjadi ikon lain dari Surabaya yang berhubungan dengan situs wisata religi. Masjid Agung Al-Akbar berdiri di lahan seluas 11,2 hektar dengan luas bangunan 28.509 meter persegi, panjang 147 meter, dan lebar 128 meter. Masjid ini memiliki dua lantai dan dilengkapi dengan lift dan menara. Para pengunjung yang datang ke masjid dapat juga menikmati pemandangan kota Surabaya, Sidoarjo dan Bangkalan dari atas menara yang memiliki tinggi 99 meter. Pengunjung bisa masuk ke menara hanya dengan Rp. 3000 per orang.  Masjid ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti; kantor sekretariat, As-Shofa ruangan Al-Marwah yang memiliki

Makam Sunan Sendang Duwur (Lamongan - Jawa Timur)

Image
Makam Sendang Duwur terletak di Desa Sendang Duwur, Kecamatan Pacirian, Kabupaten Lamongan. Desa Sendang Duwur kurang lebih 4 km berada di sebelah tenggara Desa Pacirian, tepatnya berada disebuah Bukit Amituno atau Bukit Tunon yang berketinggian ± 50-70 diatas permukaan laut (Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Makam Islam di Jawa Timur, 14:2003). Bila ditempuh berkendaraan montor dari Tuban mencapai 33 Km ke Paciran dan dari Paciran ke Desa Sendang Duwur dapat dicapai 3 Km (Tjandrasasmita, 155 :1964). Bangunan makam Sendang Duwur memberi kesan pertama sebagai gugusan candi kecil daripada suatu peninggalan kepurbakalaan Islam peralihan setelah Majapahit runtuh. Bangunan tersebut relative masih lengkap, sejak dipugar pertama kali pada tahun 1938. Lokasi makam tersebut disebuah bukit yang merupakan salah satu cirri khas dari bangunan Islam di Jawa (H. Mustopo, 2001 : 66). Tokoh utama yang dimakamkan dikomplek makam Sendang Duwur adalah Raden Nur Rahmad. Beliau bertempat

Makam Sunan Drajat (Lamongan - Jawa Timur)

Image
Makam Sunan Drajat dimakamkan di daerah Paciran, Lamongan, Jawa Timur. Makam Sunan Drajat ini berada pada bukit dengan dikelilingi pepohonan yang luas. Di area Makam Sunan Drajat dibangun Museum Sunan Drajat dan bisa diakses masyarakat umum secara gratis, agar mempermudah pengenalan sejarah budaya bagi dunia pendidikan. Pada umumnya pengunjung Makam Sunan Drajat ini adalah wisatawan nusantara. Selain itu juga sering didatangi wisatawan dari berbagai daerah di Asia tenggara. Dan pemerintah Kab. Lamongan telah memberikan berbagai fasititas antara lain : tempat parktr, masjid, rumah makan dan minuin, serta tempat beristirahat dan kamar mandi untuk mempermudahkan bagi para peziarah di Makam Sunan Drajat.

Monumen Van der Wijck (Lamongan - Jawa Timur)

Image
Monumen Van Der Wijck, adalah sebuah monumen yang dibangun pada masa pemerintahan Hindia-Belanda, yang terletak di kantor pelabuhan Brondong, Lamongan.  Monumen di bangun untuk memperingati tenggelamnya kapal Van Der Wijck. Kapal Van der Wijk adalah kapal uap milik Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) yang merupakan cikal bakal Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) saat ini. Rute kapal pada waktu itu memang melayani kawasan Hindia Belanda saat itu. Kapal Van der Wijk dibuat oleh Maatschappij Fijenoord, Rotterdam tahun 1921 dengan berat tonase 2.596 ton, lebar kapal 13,5 meter. Kapal ini mendapat nama panggilan "de meeuw" atau "The Seagull", ini karena figur kapal ini sangat anggun dan tenang. Saat pelayarannya yang terakhir, kapal Van der Wijk berangkat dari Bali ke Semarang dengan singgah terlebih dahulu di Surabaya. Kapal tenggelam di perairan Lamongan, tepatnya 12 mil dari pantai Grondong. Kapal ini tenggelam pada hari selasa, 20 Oktober 1936

Museum Sunan Drajat (Lamongan - Jawa Timur)

Image
Museum Sunan Drajat didirikan pada tahun 1990 oleh PEMDA dan diresmikan pada tanggal 30 Maret 1992 oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur yaitu Soelarso dan Bupati II Lamongan yaitu HR.Mohammad Faried SH. Museum yang terletak di Desa. Drajat, Kecamatan Paciran Lamongan Jawa Timur ini merupakan museum umum. Museum ini diselenggarakan oleh pemerintahan kabupaten. Museum ini dibangun pada tahun 1991 namun baru difungsikan pada 30 Maret 1992. Bangunannya dibuat di atas lahan seluas 4 hektar. Museum yang terdiri dari satu lantai saja ini status kepemilikan tanahnya adalah milik pemerintah.Dalam pembangunan tersebut tidak ada kendala sama sekali dan amat lancar, serta keadaan musiumnya lebih bagus dari yang dulu dan pengunjungnya pun lebih banyak dari tahun-tahun yang lalu. Dalam hal tersebut ada makna Filosofis 7 Sab tangga menuju makam Siti Hinggil Sunan Drajat yaitu : 1. Memangun resep teyasing sasomo ( kita selalu membuat senang hati orang lain ). 2. Jroning